Gubernur Jatim; Baznas Ikut Berperan Dalam Penurunan Stunting

Meninjau Baksos Kesehatan, Kasal Laksanaman TNI Muhammad ALi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, BKKBN RI Hasto Wardoyo dan Bupati Sumenep, H. Achmad Fauzi Wongsojudo (18/07/23)

Baznassumenep.id, Sumenep 18 Juli 2023 – Pemerintah terus menggencarkan garakan penurunan stunting dan ditargetkan tahun 2023 stunting biasa turun diangkat 14 persen, oleh sebab itu salah satu upaya penurunan stunting adalah dengan melakukan kolaborasi TNI AL dengan BKKBN program keluarga keren bebas stunting yang dimulai di Kabupaten Sumenep.

Laksamana TNI Muhammad Ali (Kasal) Memberikan Santunan Kepada Anak Yatim di Pendopo Pemkab Sumenep

Untuk mendukung upaya Pemerintah dalam penurunan stunting tersebut, Baznas sebagai salah satu lembaga pemerintah non struktural terus memberikan support dengan memberikan bantuan makanan tambahan bagi keluarga rentan miskin dan rentan stunting.

Bakti Sosial Kesehatan Khitanan Gratis Pada Acara Pembukaan Penurunan Stunting di Pendopo Sumenep

Gubernur jawa timur, Khofifah Indar Parawansa dalam kunjungan kerjanya saat menghadiri pembukaan penurunan stunting di Kabupaten Sumenep mengatakan, seluruh potensi elemen strategis di jawa timur memberikan suppor penuh dalam kegiatan penurunan stunting di Sumenep termasuk Baznas Provinsi dan Kabupaten juga ikut berperan.

Bupati Sumenep dan Kasal Melihat Bakti Sosial Kesehatan Penurunan Stunting

“Patenership semua elemen strategis di jawa timur untuk memberikan support ke kepulauan di kabupaten sumenep ini sesungguhnya sangat luar biasa, maka ada Baznas Provinsi saya rasa Baznas Kabupaten juga berperan, tim alumni Unair dan tim kesehatannya juga akan bergerak bersama-sama ke Masalembu dan ini tidak hanya pada saat momentum seperti ini,” kata Gubernur Khofifah, Selasa (18/07/2023).

Dalam dua tahun terakhir 2021-2022 Pemerintah Provinsi jawa timur dan Pemerintah Kabupaten Sumenep bekerja kerkas melakukan berbagai upaya penurunan stunting, hasilnya sangat luar biasa. Jawa timur turun 4,3 persen dari 23,5 persen menjadi 19, 2 persen, Kabupaten Sumenep turun 7,4 persen dari 29,0 persen menjadi 21,6 persen.

“dampak stunting jangka pendek ada empat yaitu terganggunya perkembangan otak, kecerdasan berkurang, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh,” kata kepala BKKBN RI Harto Wardoyo.

Bupati Sumenep, H. Achmad Fauzi Wongsojudo Memberikan Santunan Kepada Anak Yatim di Pendopo Pemkab Sumenep (18/07/23)

Sedangkan jangka panjang dampak stunting setidaknya ada tiga hal yang mempengaruhi perkembangan seseorang yang menderita stunting yaitu Pertama. menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, kedua menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah terpapar penyakit, dan ketiga meningkatnya resiko memiliki penyakit diabetes, obesitas, penyakit jantung, pembuluh darah, kanker, stroke dan disabilitas pada usia tua.

“terkait pernikahan dini itu menjadi konsen kita coba kita dorong bagaimana supaya menurun sehingga stunting kita bisa mencapai 14 persen 2023 ini,” kata Bupati Sumenep, H. Achmad Fauzi Wonsojudo.

Kegiatan pembukaan program penurunan stunting di Kabupaten Sumenep diawali dengan pemberian santunan kepada 10 anak yatim dari Baznas Jatim dan Kabupaten Sumenep.(Baznas/red)

Bagikan

Postingan terkait

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *